Ntahlah, seberapa lama hal ini akan berlangsung!

Wednesday, August 21, 2013

Cerita Rakyat


           Hujan begitu lebat. sehari, dua hari bahkan seminggu ini air langit tak kunjung surut. hingga suatu pagi langit tampak cerah, nuansa pagi begitu menggairahkan. matahari menyebarkan senyum-senyum cerah cerianya kepada kami anak pinggir desa yang sedang melaju beraktivitas untuk meraih ilmu. tukang-tukang berlalu lalang memikul beban untuk memajukan daerah. para guru-guru melangkah tegap pasti demi anak didik mereka. para pedagang pasar, bahkan seekor telur burung baru menetas diatas sarangnya. begitulah pagi ajaib nan indah itu berlangsung lama.

            disisi  lain kampung nan indah itu, ada kehidupan lainnya yang mungkin tak terpikirkan oleh manusia modern jaman sekarang, bukan tentang peralatan tradisional, bukan juga tentang kehidupan manusia pinggiran. tapi tentang persahabatan, tentunya si tuntel dan si godek. 2 sahabat ini berwujud seekor monyet dan sebongkah kodok. ntahlah, kata apa yg bisa menjelaskan tentang satu ekor kodok yang tak memiliki ekor itu. pagi itu aku sedang duduk termenung dipinggir kali perbatasan desa pagutan dengan desa karang genteng. "tel, ape bae te porok elek ito ?" ujar si godek yang ternyata sedari tadi memperhatikan ku. "ye po ne, nganti kakenan ndarak bae liwat, makat t*i doang sik ngoncer lekan onek." "ye wah hangkak sini ruen dengan melet bekakenan. marak t*i no ruan bi" "alur sonoh, melengku, makat kemu ruwet conk ?".  "nteh soh mun meno turut aku nteh, te lalo nganti puntik eler lek kokok sik itoq an no." tanpa banyak tingkah lagi, kita pun menuju lokasi tempat dimana biasanya pohon pisang berlabuh.

         beberapa tahun, #lebay. akhirnya apa yg kami tunggu-tunggu pun tak sia-sia pohon pisang yang mengalir terbawa air sungai pun menghampiri kami yang sedari dulu menanti-nanti kedatangnya. tak lama setelah godek dan aku membanya pergi dan berencana membaginya di rumah ku. "nah, kane te begi due ye aok puntiq ni" kata si godek sambil merebahkan pohon pisang yang sedari tadi bertengger manis di pundaknya. "aok keh, terserah ante wah ante siq monggoq puntiq tie kan". "lamun meno, aku bagian atas aoq, kemu bagian bawak, lekan akar sampe batang ne tie." "aoq wah aneh," seketika aku akan mengambil bagian ku, godek langsung kabur dan berlari membawa bagiannya mulai dari batang hingga daun dan buah pisang yang masih terbilang cukup muda.

            Tanpa pikir panjang, aku langsung menanam bagian ku di belakang dekat dengan kandang kuda milik seorang petani disekitar. sedangkan di godek membawa bagiannya dan menggantungnya diatas pohon asem. keesokan harinya kami bertemu di jalan, "ngumbean puntik me tel ? wah ye bebuak ?" tanya si godek dengan lantang. "uwah so, kemu uwah ke ?" "eku ngeno mesi" jawab si godek. "pire buak ne puntiq meq ?" "due buak ne, ante pire ?" "equ ngeno mesi" jawabnya kemudian ia bertanya lagi "mbe aning me kane ni tel ?" "uleq so noh, ku gin gitak puntiq tetaletan ku ino, ante mbe me laik ?" "equ ngeno masi" kemudian godek pergi meninggalkan ku. setibanya di pohon asem, ternyata buah pisang beserta pohon itu telah layu terbakar sinar matahari..


Nb :

Dialog dalam bahasa indonesia
 "Tel, lagi nagpain disana ?" "iya nih, nunggu makanan tapi belum ada yang lewat. kenapa T*i aja yg hanyut dari tadi." "iya dah, begitu rupa orang pengen makan. seperti eek itu rupamu." "biarin, suka-suka aku dong, kenapa kamu yang ribet nyink ?" "ayok dah klo gitu, ikut aku nunggu pohon pisang hanyut di kali yang di sebelah sana itu." "nah sekarang kita bagi dua pohon pisang ini ya" "oke dah, terserah kamu, kan kamu yang bawa pisang itu" "klo gitu, aku bagian atas, kamu bagian bawah mulai dari akar sampe pertengahan batangnya." "oke dah sip." "bagaimana pohon pisang mu tel ? sudah berbuah ?" "sudah, kamu sudah ?" "aku juga begitu" "berapa buah nya pisang mu ?" "dua buahnya, kamu berapa ?" "aku juga begitu sekarang kamu mau kemana tel ?" "pulang sih nya, aku mau lihat pohon pisang yang ku tanam, km mau kemana ?" "aku juga begitu"


                                                                                   ~END~

No comments:

Post a Comment

About Me

Powered by Blogger.

Blog Archive